Friday, March 15, 2013

Sembilan Rasa Takut Pria Berkeluarga

Setiap orang memiliki rahasia, tidak perduli itu pria maupun wanita. Terkadang ada suatu hal yang lebih dipilih untuk disimpan dan dinikmati sendiri daripada berbagi dengan pasangan. Alasan dari rahasia inipun bermacam-macam, mulai dari menjaga perasaan pasangan hingga tidak mau membuat pasangan terbebani. Namun sebenarnya ada hal-hal yang seharusnya tidak patut di rahasiakan dan ditutup-tutupi. Selain karena hal itu sudah pasti, juga seharusnya dijadikan pembahasan bersama untuk menanggapinya. Lalu apa saja beberapa hal tersebut?
Rasa takut dan khawatir penghasilan tidak mencukupi

Pria memiliki ego yang besar untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dengan baik. Jika suami merasa dia tak memiliki cukup gaji untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dia tak akan mendiskusikan hal ini dengan pasangan. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya pasangan membayar semua tagihan bersama-sama. Selain itu, sebaiknya istri sering menunjukkan bahwa dia bangga atas apa yang sudah dilakukan oleh suaminya. Ini memang hal kecil, namun bisa berarti cukup besar bagi pria.

Rasa takut dan khawatir belum bisa mewujudkan impian pasangannya

Terkadang pria berhenti dan melihat ke belakang pada seluruh pengalaman hidupnya dan bertanya-tanya, "Apa yang sudah kulakukan? Apa yang bisa kutinggalkan pada keluarga?" Jadi ketika tiba-tiba saja suami memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi pemain golf, itu mungkin salah satu cara yang dilakukannya untuk mengejar mimpinya. Hanya saja, dia tak akan mengatakannya secara langsung.

Rasa takut dan khawatir kehilangan pekerjaan

Pria terkadang mengalami ketakutan mengenai posisinya di kantor. Jika dia mulai khawatir dengan pekerjaannya, dia tak akan mengatakannya pada pasangan. Selain itu, hal ini juga akan membuat mereka lebih sensitif dan uring-uringan.

Rasa takut dan khawatir usia semakin tua

Melalui evaluasi diri dan pencapaian yang dilakukannya, pria terkadang juga mengkhawatirkan usia mereka. Mereka takut dengan menjadi tua mereka akan kehilangan banyak hal, terutama sisi menarik diri mereka. Namun, pria tak akan mengatakan hal ini pada pasangan. Biasanya dia hanya akan menjadi mudah mengeluh dan marah. Jika suami mengalami hal ini, sebaiknya pasangan terus mengingatkannya bahwa mereka tetap muda dan menjadi lebih baik ketika menua.

Rasa takut dan khawatir tentang masalah kesehatan

Penelitian membuktikan bahwa pria jarang mau mengunjungi dokter secara teratur. Ini kemungkinan karena mereka tak ingin pasangan khawatir, atau takut saat mengetahui masalah kesehatan yang dideritanya.

Rasa takut dan khawatir jika terjadi sesuatu musibah

Pria terkadang takut tak memberikan cukup pada keluarganya jika dia sudah tiada. Ini kemungkinan besar terkait dengan usianya yang telah menua dan tak cukup melakukan persiapan untuk anak cucunya.

Rasa takut dan khawatir kurang memuaskan secara seksual

Diam-diam pria juga khawatir mereka tak bisa memuaskan istrinya secara seksual. Jika ada masalah dengan hubungan seksual, biasanya mereka akan menyalahkan diri mereka sendiri. Untuk mengatasinya, sebaiknya istri selalu menunjukkan bahwa suami mereka bisa memuaskan.

Rasa takut dan khawatir tidak bisa menjadi ayah yang baik

Anak yang lebih dekat dengan ibunya, atau jarang berkomunikasi dengan ayah adalah hal yang wajar terjadi. Ini kemungkinan karena sifat anak, namun suami kadang menyalahkan diri mereka sendiri dan bertanya-tanya apakah dia bukan ayah yang baik. Istri terkadang juga harus menunjukkan pada suami bahwa mereka adalah ayah yang baik.


Rasa takut dan khawatir akan kematian

Pria mungkin tidak takut mati, namun takut pada proses dan apa yang akan terjadi pada keluarganya setelah kematian mereka. Dalam proses kematian mereka mungkin akan menyusahkan keluarga dan terlihat lemah. Pria tak ingin terlihat lemah. Mereka ingin diingat sebagai seseorang yang kuat dan dibutuhkan oleh keluarganya.



No comments:

Post a Comment